Ada banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan kepadamu. Namun aku tak sanggup menanyakannya padamu, langsung dan berhadapan. Kelak, jika kau membaca ini, aku ingin kau menjawabnya meski hanya dalam pikiranmu.
Aku ingin bertanya, benarkah kau menyukaiku?
Sejauh apa suka itu? Apa yang membuatmu suka padaku?
Aku dan kau tahu, bahwa aku tidak memiliki paras yang cantik, hidung yang mencungit tinggi, senyum yang manis, dan wajah yang berseri. Tinggiku tidak mencapai 160 cm seperti wanita ideal lainya, bentuk tubuhku bukanlah bentuk buah apel-pir. Kualitas agamaku juga tidak begitu menarik, bahkan prestasi dalam studiku juga tidak begitu menawan. Jadi apa yang membuatmu suka padaku?
Aku ingin bertanya, darimana rasa itu? Rasa bahwa kau menyayangiku?
Aku berpikir, semua orang berhak disayangi, sebagai kawan, sahabat ataupun saudara.
Apa yang membuatmu menjatuhkan pilihan pada bukan pilihan diatas untuk menyayangiku?
Lihat, kau memiliki banyak kawan wanita yang lebih pantas untuk kau sayangi, yang mungkin lebih baik dari aku.
Aku juga ingin bertanya...
Apa kau mencintaiku? Benar-benar mencintaiku?
Kenapa kau mencintaiku?
Apa kau punya alasan yang tepat?
Kau tahu, aku sebelumnya juga pernah berdampingan dengan orang lain. Mereka mencintaiku mereka juga meninggalkanku. Aku disebut seseorang yang tidak pantas untuk dicintai, karena satu hal, aku tidak sempurna.
Jadi, kenapa kau mencintaiku?
Aku pernah terluka, aku tahu kau juga pernah terluka.
Tidakkah kau takut akan terluka lagi? Oleh sebab yang sama, dari orang yang berbeda?
Jika aku jadi kau, aku takut. Aku sangat takut.
Aku takut kehilangan setelah aku terbiasa bersama denganmu, terbiasa melihatmu, terbiasa mendengar suaramu, terbiasa dengan sikapmu terhadapku.
Aku takut kehilangan setelah aku mencintaimu.
Aku takut kehilangan apa yang aku miliki.
Ah, benar, aku belum memilikimu, bodohnya aku.
Maaf, aku hanya terlalu takut.
Aku terlalu...
Terlalu mengandalkanmu, terlalu menyanyangimu, dan aku terlalu mencintaimu...
Maaf jika ini mengganggumu.
Aku hanya ingin mengetahui semuanya agar aku dapat mengobati rasa takutku, rasa khawatirku dari kehilanganmu. Dan agar menjadi jawaban bahwa aku sedang tidak bertepuk sebelah tangan.