Jumat, 16 Juli 2010

Matanya



hijau..
mengapa kau menunjukan mata hijau itu padaku ?
dan mengapa kau mengenakan jaket jins berwarna biru lusuh dan helm berwarna biru tua itu..
itu tak seperti dirimu..
aku ragu, sejenak aku tunggu kau untuk melepasnya..
mata itu, benar itu matamu, berwarna hijau jamrud..
aku yakin itu kau..
 
ku beranikan diri untuk bertanya, kau menjawab..
aku mulai bercerita, mulai terbuka padamu..
kau terlihat khawatir dan menunjukan bahwa kau ingin menjagaku..
selamanya..

hujan..
entah mengapa saat itu tiba-tiba saja hujan..
dinginnya menusuk tulangku..
seolah hari pun menangis mendengar ceritaku..
dingin..
tapi tatapan mata hijau itu menghangatkanku..
walau hanya dalam tatapan, sorot yang teduh..

dia memegang bahuku..
mencoba menguatkanku..
energi itu mengalir darinya untukku..
aku merasa kuat..

sekali lagi, mata hijau itu menatapku lekat-lekat..
memberi isyarat..
tentang perasaan yang terpendam..

oh, benarkah itu..
benarkah apa yang aku tangkap dari tatapannya..
Tuhan ?
pertanda apakah ini ?

mata hijau itu membentuk bulan sabit..
dia tersenyum padaku..
mata hijaumu..
cantik..

[ini mimpiku tentangnya. aku tak tahu apa arti yang tersirat. hanya saja mata itu terus terekam dan menari-nari dikepalaku..]