Minggu, 08 Mei 2011

Diberi Kemudahan Membaca Dua Kalimat Syahadat Saat Meninggal

Pada tanggal lima belas Ramadhan 1421 H, seorang jamaah shalat pingsan di masjid saat ia mengumandangkan iqamah shalat Subuh. Dengan segera tiga orang dari jamaah shalat membawanya ke rumah sakit Angkatan Bersenjata Riyadh.

Orang tersebut sadar saat mereka masih dalam perjalanan menuju rumah sakit. Ia berusaha berzikir terus-menerus seolah tidak terjadi apa-apa.

Sesampainya di instalasi gawat darurat ia disambut oleh seorang pemeriksa jantung, tepatnya yang mengisahkan cerita ini kepadaku [dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jubair, SpJP], "Kami menemukan adanya peradangan mematikan yang parah sekali pada sebagian besar jantungnya. Kondisi itu membuat kami tercengang. Saat saya berusaha untuk membawanya ke ruang ICU, tiba-tiba saya mendengar tasbih dan tahlil, dan dia membisikkan sesuatu ke salah seorang rekanku lalu tersenyum sambil berkata, "Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rasulullaah" lalu jiwanya terbang menuju keharibaan Rabb. Rekanku yang mendengar bisikan orang tersebut tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Saya kaget atas kejadian ini dan segera menanyakan keadaannya. Dan rekanku menjawab, 'Orang ini telah membisikkan kepadaku, 'Dokter! Tidak usah Anda menyibukkan diri, aku sudah benar-benar akan mati, aku telah melihat surga. InsyaAllah saya akan segera menuju ke sana, aku melihatnya sekarang, aku benar-benar melihatnya.'"

Adapun riwayat orang yang meninggal tersebut, menurut salah seorang saksi ia sangat menjaga dua perkara: pertama, orang yang meninggal tersebut dan muazin saling dahulu mendahului untuk datang ke masjid. Kadang muazin yang lebih dahulu, namun lebih sering orang yang meninggal tersebut yang lebih dahulu datang ke masjid. Kedua, ia dikenal seorang dengan kepribadian yang baik, dan ia tidak pernah berbohong ataupun  menggunjing.

[taken from: Terbakar Kumandang Azan (dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jubair, SpJP, Kesaksian Seorang Dokter, h. 135-136.)]

Maaf

Ya Rabb, maafku mungkin tak cukup
Untuk mengobati patah hatinya
Tangisku mungkin tak mampu
Untuk membasuh tangis dan jerit hatinya

Ya Rabb, sungguh bukan aku
Bukan aku yang menahannya
Sekeras apapun aku mencoba
Takkan bisa karena hatiku yang membungkamnya

Ya Rabb, tidak ada maksud melukainya
Tidak ada niatan mengecewakannya
Sesungguhnya rasa ini belum tepat
Belum siap aku mengembannya

Ya Allah Ya Tuhanku
Jika ini jalan-Mu sungguh sangatlah indah
Namun sekali lagi, rasa ini belum tepat untukku
Belum cukup siap aku mengayuh perahu cinta-kasih ini

Ya Rabb, jika yang tertulis benar akan begitu nanti adanya
Sangatlah aku yakin aku akan kembali padanya
Tak sedikitpun aku ragu tentang yang Kau tulis untukku
Pastilah itu cerita terakhir terbaik untukku

dan Ya Rabb
Sesungguhnya takkan ada yang mampu mengubah kehendak-Mu
Biarlah waktu yang menjawab ini semua
Cukuplah aku berserah diri kepada-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang



*untukmu yang telah terluka hatinya*