Kamis, 24 Februari 2011

Tanpa Aku

Aku melihatmu berdiri
Melihatmu mempersiapkan kuda-kuda
Siap berlari menembus angin
Kupikir kau akan berlari
Berlari menuju dimana aku berada
Menjemputku menuju jalan yang sama seperti biasa
Sekilas ku lihat senyum itu
Tipis hampir tiada bekas
Benar kau berlari menujuku
Namun aku menyadari arti senyuman itu
Bukan aku yang kau tuju
Kau mulai berlari
Berlari secepat kilat menyatu dengan angin
Kau lewati aku dan ingin rasanya tubuh ini menahanmu
Sesaat aku sadar itu hanya akan membuat luka
Terseret dan tergores kasarnya tanah karna lajunya larimu
Aku tak kuasa menahanmu
Hanya mampu memutup mata
Biar ku rasakan anginnya menyapaku
Merelakanmu berlari menuju jalan yang kau pilih sendiri
Tanpa aku...

Sakitku untuk Cintaku yang Lebih Baik KepadaNYA

Bukan, ini bukan salah siapa-siapa
Ini adalah jawaban atas segala do'aku pada Rabb-ku
Ini adalah pintu cahaya yang ditunjukkanNya padaku dalam kegelapan
Ini jalan keluar ketika aku tersesat dan hilang arah-tujuanku

Bukan, sungguh, ini bukan salah siapa-siapa
Ini cerita yang sudah terukir jelas di Lauhil Mahfudz
Yang termaktub jelas dan tidak bisa di rubah ataupun di hapus
Ini perjalanan cinta untuk mendapatkan ridhoNya

Ini yang terlihat dan kini inilah yang aku yakini
Petunjuk yang berulang kali ditampakkanNya
Jawaban yang selalu ingin aku tahu hanya dariNya
Jalan keluar yang paling baik dari segala jalan keluar

Tidak ada yang perlu disesali
Tersenyumlah karena ini terjadi
Bahagialah wahai kau yang hatinya tersakiti
Karena Rabb-mu sedang mempersiapkan insanNya yang paling baik untuk mendampingimu
Untuk menggapai ridhoNya dan mencintaiNya dengan sungguh

Selasa, 22 Februari 2011

Mengenal Fisik Rasulullah saw

Mengenal Fisik Rasulullah saw

Saat seseorang memandang fisik
Rasulullah saw., ia segera merasakan bahwa ia sedang berada di depan keindahan yang mengagumkan dan tak ada duanya. Penampilan yang mencerminkan kepercayaan yang mutlak dan tak terbatas. Berikut ini
adalah pendapat yang disepakati oleh mereka yang bertemu dan melihat langsung Rasulullah saw, mudah2-mudahan menambah kerinduan dan kecintaan kita pada Rasulullah saw.
 
Ad-Darimi dan al-Baihaqi mentakhrij bahwa Jabir bin Samurah berkata, “Aku melihat Nabi saw. pada malam
bulan purnama, dan ketika aku bandingkan antara wajah Nabi saw. dan indahnya bulan, saya dapati wajah Nabi saw. lebih indah dibandingkan rembulan.”
 
At-Tirmidzi dan al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata, “Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih indah dari Rasulullah saw. Seakan-akan mentari bersinar dari wajah beliau saw. Aku
tidak pernah dapati seseorang yang lebih cepat jalannya dibandingkan beliau, seakan-akan bumi melipat sendiri tubuhnya saat beliau berjalan. Ketika aku ikut berjihad, aku lihat beliau tidak pernah berlindung di balik perisai.”
 
Bukhari-Muslim meriwayatkan bahwa Al-Barra berkata, “Rasulullah saw mempunyai pundak
yg lebar, rambutnya mencapai ujung telinga, dan tidak pernah ada orang yg lebih indah dipandang dibandingkan beliau.”
 
Muslim meriwayatkan dari Abu Thufail bahwa ia pernah diminta untuk menceritakan tentang Rasulullah saw. kepada kami, kemudian ia menjawab, “Beliau memiliki wajah yang putih dan berseri.”
 
Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata, “Rasulullah saw. memiliki dua kaki yang kokoh dan tegap, dan wajah yang indah, yang belum pernah kutemukan wajah seindah itu sebelumnya.”
 
Abu Musa Madini meriwayatkan dalam kitab ashShahabah bahwa Amad bin Abad al-Hadhrami berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. dan tidak pernah melihat wajah seindah itu sebelumnya maupun sesudahnya.”
 
Ad-Darimi meriwayatkan bahwa Ibnu Umar berkata, “Aku tidak pernah temukan orang yang lebih berani, dermawan, dan lebih bersinar wajahnya, dibandingkan Rasulullah saw.”
 
Ahmad dan Baihaqi meriwayatkan bahwa Mahrasy Kahti berkata, “Rasulullah saw. mengambil umrah
dari jiranah, pada malam hari. Dan, ketika saya melihat bagian belakang tubuh beliau, saya seperti melihat perak yang menyala.”
 
Abdullah bin Imam Ahmad serta al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Ali r.a. berkata, “Rasulullah saw. bukanlah orang yang tubuhnya tinggi menjulang. Jika berjalan bersam rombongan, beliau tampak menonjol. Wajahnya putih, kepalanya besar, alis matanya panjang dan hitam, dan jika ada keringat yang menetes dari wajah
beliau, akan tampak seperti mutiara. Aku tidak pernah melihat wajah seindah wajah beliau, sebelumnya atau
setelahnya.”
 
Deskripsi tentang Rasulullah saw. yang diberikan oleh Hindun bin Abi Halah,
“Tubuh Rasulullah saw. menampakkan pribadi yang agung. Wajahnya bersinar seperti bulan purnama. Kepalanya besar. Rambutnya keras. Kuliatnya putih kemerahan. Keningnya luas. Alisnya tebal. Jika
marah, keningnya meneteskan keringat. Hidungnya mancung. Tubuhnya diliputi cahaya. Orang yang tidak memperhatikan dengan saksama menyangkanya amat tinggi. Jenggotnya tebal. Matanya hitam. Kedua pipinya tirus. Mulutnya lebar. Giginya indah. Memiliki bulu halus di atas perut. Lehernya amat halus. Tubuhnya sedang. Sedikit gemuk dan tegap, dengan perut dan dada yang seimbang. Dadanya bidang. Kedua pergelangan tangannya panjang. Telapak tangannya luas. Kedua kaki dan tangannya kekar. Jari-jarinya panjang. Jalannya tegap, seperti sedang turun dari ketinggian. Jika menoleh, dengan seluruh tubuhnya. Pandangannya selalu tertunduk ke tanah, dan jarang sekali mendongakkan matanya ke langit. Jika Rasulullah saw. menyentuh seseorang, orang itu akan merasakan ketenangan yang mengagumkan, dan perasaan ketinggian ruhani yang menakjubkan."
 
Ahmad meriwayatkan bahwa Sa’d bin Abi Waqqash berkata, “Suatu ketika aku jatuh sakit di
Mekah. Kemudian Rasulullah saw. menjenguk, meletakkan tangan beliau di kening, dan mengusap wajah, dada, serta perutku. Hingga saat ini, aku masih merasakan sentuhan tangan beliau saw dijantung.”
Muslim meriwayatkan bahwa Jabir bin Samurah berkata, “Suatu ketika Rasulullah saw. mengusap mukaku dengan tangannya. Aku dapati tangan beliau demikian sejuknya dan berbau wangi. Seakan-akan tangan tersebut baru dikeluarkan dari kantong kesturi.”
 
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Anas r.a. berkata, “Aku belum pernah menemui sutra maupun beludru yg lebih lembut dari tangan Rasulullah saw. Dan, belum pernah mencium bau misik atau minyak anbar
yang lebih harum dari Rasulullah saw.”
Penampilan beliau memberikan sugesti kepada orang yg melihatnya bahwa orang tersebut sedang berdiri di hadapan seorang nabi. At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Abdullah bin Salam berkata, “Ketika Nabi saw. datang ke Madinah, aku menemui beliau. Ketika aku melihat wajah beliau, aku segera mengetahui bahwa
wajah beliau bukan wajah seorang pendusta.”
 
Abu Ramtsah Tamimi berkata, “Aku mendatangi Nabi saw. bersama anakku. Ketika aku melihat beliau, hatiku langsung berkata, ‘Orang ini pastilah nabi Allah’.”
 
Abdullah bin Rawahah berkata tentang Rasulullah saw, “Seandainya tidak ada ayat-ayat penjelas pun, yang menerangkan beliau saw sebagai rasul, niscaya penampilan dan tubuh beliau saw sudah cukup menjadi keterangan itu. ”
 
Ini adalah sebagian riwayat yang menjelaskan tentang tubuh Rasulullah saw. Semua keagungan postur tubuh beliau saw itu kami ceritakan kembali, sehingga kita dapat menangkap dengan jelas kepribadian Rasulullah saw dari segala seginya.

Sumber: Ar Rasul Said Haww