Sabtu, 18 September 2010

FLAT

Bosan. Sejenak aku lihat gerak-gerikmu. Benar-benar meyakinkan, benar-benar terlihat baik.
Namun entah mengapa lama-lama aku mulai mengenalmu. Sedikit lebih jauh aku bersamamu, sedikit lebih lama, dan sekarang ada seseuatu yang tak terungkap dan tak terlihat olehku, lambat laun aku mengetahuinya entah bagaimana caranya semua itu tertangkap olehku.
Mulai dari bangku sekolah hingga akhirnya orang yang ku kenal dekat.
Entah sekarang apa dan siapa ?
Janji itu adalah kepalsuan. Menutupi semua tingkah liarmu. Tak ada yang kau tepati, mungkin tak ingat bahwa ada janji yang seharusnya kau tepati, ada komitmen yang seharusnya kau pegang teguh dan kau ikat kuat-kuat dalam hatimu.
Benar, benar bahwa dunia ini panggung sandiwara, dan kau adalah seseorang yang berperan antagonis dalam skenario hidup dan hatiku.
Yang terlihat baik mungkin hanya luarmu saja, sayangnya dalamnya tidak.
Aku hanya berfikir sederhana tetang semua yang kau ucap, aku berfikir dan terus mengulangnya dalam hatiku tanpa kuungkapkan padamu, kalimat ini terus terekam baik dan jelas dalam benak, "jika kau tak sanggup untuk menepati janjimu jangan pernah berjanji, jika kau tak sanggup selalu ada untukku jangan pernah memberiku harapan."
Bukankah aku sudah pernah mengatakan bahwa "aku tidak akan berubah jika kau tidak merubahku", tahukah kau apa artinya kalimat yang aku ungkapkan itu ?
Sayangnya, mungkin kau tidak tahu.
Kau menyalahartikannya.
Sekarang begini adanya. Tanya saja hatimu sendiri, memangnya aku ini masih bertahta dihatimu ?
Setiap kali kau berjanji lalu kau ingkari dan menutupinya dengan janji yang lain lagi.
Sumpah !
Jujur saja aku bosan. Sangat bosan dengan sikap dan sifatmu yang tak pernah berubah.
Jika kau masih saja menjadi seseorang yang antagonis dalam skenario hidupku, lihat saja nanti, kau akan kalah, karena Rabb-ku lah Yang MahaMengetahui dan MahaMengatur segalanya.
Sesungguhnya, jika benar kau bukan untukku, aku tidak perlu repot-repot menguras air mata merenggut rambutku saat kau melakukan hal buruk dipanggung sandiwara ini.
Aku hanya perlu bersabar dan menunggu waktu akan datangnya orang yang benar untukku.
Aku tidak akan bertahan untukmu jika kau tidak berubah menjadi seorang protogonis untukku, aku akan berpaling dan menuju jalan yang lain.
Aku memberimu banyak kesempatan.
Dan kali ini yang terakhir. Jika tetap antagonis, maka aku sendiri yang akan menggunting benang pengikat hati ini.
Ini bukanlah ancaman, ini sesuatu yang akan dilakukan oleh setiap insan jika dia merasa terlalu sakit, dan terlanjur bosan dengan kemunafikan orang yang dipercayanya.
Sebenarnya jika aku mau, aku bisa jadi sama sepertimu dan aku bisa melakukannya lebih detail dan tertutup rapat tanpa bisa kau intip sekalipun.
Sayangnya aku masih memikirkan perasaanmu !
Ya ! Memikirkan perasaanmu !!

Tidak ada komentar: